WELLCOME TO MY BLOG

My Games

Pusat hosting

Add This

Selasa, 21 Februari 2012

Gaji Tak Dibayar, Buruh Rusunawa ‘Serbu’ DPRD

Gaji Tak Dibayar, Buruh Rusunawa ‘Serbu’ DPRD Cetak E-mail
Selasa, 21 Februari 2012
TANJUNGBALAI- Sedikitnya 60 orang buruh bangunan rumah susun sederhana (rusunawa) yang belum menerima upah dari kontraktor, ‘menyerbu’ Kantor DPRD Asahan, Selasa (20/2). Kepada anggota DPRD, buruh yang bekerja di Kelurahan Sungai Raja Kecamatan Sei Tualang Raso mengaku tidak menerima gaji selama dua bulan.
Buruh bangunan yang didominasi warga Tanjungbalai ini didampingi mahasiswa yang tergabung dalan Himpunan Mahasiswa Tanjungbalai-Asahan (HiMTA) dan Persatuan Mahasiswa Tanjungbalai (Permata) meminta DPRD untuk turut campur mencari solusi menyelesaikan permasalah gaji yang tidak jelas selama dua bulan bekerja.
Ade Agustami Lubis mewakili buruh mengatakan, sesuai Undang-undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang ketenagakerjaan serta UUD 1945 menyatakan, setiap orang berhak untuk bekerja serta mendapat imbalan dan perlakukan yang adil dan layak. Tidak dibayarkannya upah buruh yang bekerja merupakan pelanggaran serta tindakan yang tidak manusiawi.
Hal senada disampaikan, Raja Erwin dari Permata Tanjungbalai. PT Hasan Mas Pondasi yang merupakan sub kontraktor dari PT Java Perkasa yang mempekerjakan buruh untuk membangun rusunawa tetapi tidak memberikan upah yang tepat waktu serta sesuai dengan jumlah yang disepakati bersama harus ditindak tegas.
“Kami meminta DPRD untuk membantu para buruh mendapatkan haknya, karena setelah dua bulan bekerja hak buruh tidak jelas diberikan oleh pihak kontraktor,” kata Erwin.
Sementara salah seoarang buruh yang bekerja pada pembangunan rusunawa yang terletak di Sei Tualang Raso, Buhori, kepada DPRD menjelaskan, pihaknya sangat kesal dengan tindakan pihak kontraktor yang tidak memberikan hak buruh sesuai dengan perjanjian semula.
“Kami diupah harian seperti pada perjanjin awal serta menerima upah setiap hari Sabtu. Tetapi ternyata pihak kontraktor tidak menepati janji, bahkan ketika ditanya hanya dijawab dengan sabar. Tetapi masalahnya, bangunan sudah selesai, sehingga kami khawatir upah kami tidak terbayar, sehingga kami memutuskan untuk meminta bantuan kepada DPRD agar ikut campur,” kata Buhori.
Dijelaskannya, setelah bekerja seminggu pertama, pihak kontraktor hanya memberikan upah yang disebut sebagai pinjaman yang jumlahnya bervariasi antara Rp100 ribu sampai Rp150 ribu. Tetapi pihak kontraktor tidak pernah memberikan upah secara penuh, sampai dua bulan berjalan.
Mewakili DPRD Tanjungbalai, Hakim Tjoa Kien Lie mengatakan, pihaknya akan memanggil pihak kontraktor untuk mempertanyakan soal pengupahan buruh. Selain Hakim, beberapa anggota DPRD juga hadir seperti Surya Darma AR, Leaden Butarbutar, Danin Karokaro dan Encen Sitorus. 
 

Pukat Trawl Mengganas, Ratusan Nelayan Mengadu ke DPRD-SU


Pukat Trawl Mengganas, Ratusan Nelayan Mengadu ke DPRD-SU Cetak E-mail
Selasa, 21 Februari 2012
ASAHAN- Ratusan nelayan Tanjungbalai-Asahan kembali menyampaikan ancaman pukat trawl yang beroperasi di daerah tangkapan nelayan tradisional kepada DPRD Sumatera Utara yang diwakili H Khairul Fuad BA.
Dalam pertemuan yang digelar di Desa Asahan Mati Kecamatan Tanjungbalai Asahan, Senin (20/2) di Kantor Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Asahan, nelayan menyampaikan ketidakmampuannya untuk ‘menandingi’ pukat trawl yang dilengkapi alat tangkap modern.
“Jumlah mereka semakin banyak, sehingga menyulitkan nelayan tradisional hanya untuk sekadar menebar jaring. Sementara ketika kami laporkan kepada penegak hukum, tidak ada tindakan yang tegas,” kata Haidir, mewakili nelayan.
Anggota DPRD Sumatera Utara H Khairul Fuad didampingi Ketua HNSI Asahan H Dtm Edwar menjawab keluhan nelayan mengatakan, dirinya turut prihatin dengan keluhan nelayan tradisional yang terancam mata pencariannya karena ancaman pukat trawl.
“Kami himbau penegak hukum untuk tegas, serta menjadikan laut sebagai tempat yang aman dan adil untuk semua nelayan. Pembagian yang jelas soal wilayah tangkapan harus dipatuhi, penegak hukum harus melakukan pengawasan,” katanya.
Ditambahkannya, Dirjen Perikanan dan Kelautan sudah menerbitkan larangan pengoperasian pukat trawl karena bertentangan dengan peraturan perundang-undangan. Larangan terhadap beroperasinya pukat trawl hendaknya berkekuatan hukum, tetapi sebaliknya hukum itu diperalat untuk kepentingan kelompok tertentu dalam menguras habis habitat ikan di laut. Ke depan, jajaran aparat hukum harus benar-benar serius dalam melakukan penegakan hukum.
“Nelayan juga harus terus menerus membangun komunikasi serta merapatkan barisan untuk memperjuangkan hak,” kata Khairul.
Sementara Edwar mengatakan, HNSI sebagai wadah bernaungnya nelayan, akan terus menerus memperjuangkan nasib nelayan tradisional. Pihaknya telah melayangkan surat resmi keberbagai instansi terkait dalam penanganan masalah hukum di laut. Diharapkan, pengoperasian pukat trawl dapat dikurangi sehingga tidak menimbulkan dampak negatif yakni hilangnya mata pencarian masyarakat nelayan tradisional. 
 

Istri Korban Pembunuhan Temui Kapolres Asahan

Istri Korban Pembunuhan Temui Kapolres Asahan Cetak E-mail
Selasa, 21 Februari 2012
Pak Polisi, Tangkap Pembunuh Suamiku!
KISARAN-R Br Nainggolan, istri Poridin Pakar Silalahi centeng kebun Koperasi Bina Tani Mandoge yang dibunuh beberapa waktu lalu, menemui Kapolres Asahan AKBP Yustan Alpiasni, Senin (20/2). Dihadapan Kapolres, Br Nainggolan meminta polisi menangkap otak pelaku pembunuh suaminya.
(F.Susilawady)
Ratusan massa dari empat desa di sekitar lahan yang bersengketa antara SPI dan Kebun Koprasi Bina Tani Mandoge datangi Polres Asahan, Kantor DPRD dan Kantor Bupati Asahan memberi dukungan agar Polisi menangkap pelaku pembunuh Poridin Pakar Silalahi.
Br Nainggolan datang didampingi ratusan warga dari empat desa di kawasan yang bersengketa dengan anggota salah satu organisasi petani.
Salah seorang ibu yang ikut dalam rombongan ketika berorasi mengatakan, mereka sudah tidak tahan lagi atas ancaman oknum-oknum yang mengaku anggota organisasi petani. Sehingga sebahagian dari mereka ada yang meninggalkan rumah.
“Anakku masih kecil-kecil, aku takut diintimidasi. Kita bunuh istrinya, anaknya kita habisi dan rumahnya kita bakar. Itulah ancaman yang dilontarkan oknum organisasi. Demi keselamatan, rumahku kutinggalkan,” kata ibu itu sembari menangis.
Br Nainggolan berharap polisi segera menangkap pelaku yang tega menghabisi nyawa suaminya.
“Mereka di sana masih berkeliaran, mengapa mereka belum ditangkap? Sebelum pelaku ditangkap, aku dan anak-anak masih terancam. Terlebih adanya ancaman yang dilontarkan orang mengatasnamakan anggota organisasi petani,” katanya.
Kapolres Asahan AKBP Yustan Alpiani di hadapan istri Poridin berjanji menuntaskan kasus pembunuhan yang diduga melibatkan anggota organisasi petani.  “Kita akan proses orang-orang yang dianggap telah membunuh Poridin Pakar Silalahi. Hingga hari ini (kemarin, red) polisi sudah menetapkan tiga tersangka. Tidak tertutup kemungkinan tersangka bertambah,” katanya.
Dia menuturkan, pihaknya berharap ada kesaksian warga yang mengetahui dan melihat peristiwa pembunuhan Poridin. Sebab pihaknya tidak dapat bertindak bila tidak ada saksi kuat yang menyebutkan seseorang itu terlibat pembunuhan.
Kapolres juga meminta pihak keluarga serta warga yang tinggal di sekitar lahan sengketa untuk menahan diri dan tidak mudah terprovokasi guna menghindari pertumpahan darah.
Sebelumnya, ratusan warga dari empat desa dengan menumpang truk-truk bak terbuka mendatangi gedung DPRD dan kantor Bupati Asahan. Kemudian, mereka melanjutkan perjalanan ke Mapolres Asahan.
Dalam orasinya, warga menegaskan tidak menginginkan adanya pertumpahan darah di Desa Bangun.
“Kami sudah gerah melihat tingka laku oknum-oknum organisasi petani,” kata Kepala Dusun II Desa Bangun Sumardi saat berorasi.
Dijelaskan Sumardi, organisasi petani di Desa Bangun sudah mulai melanggar jalur. Mereka bertindak anarkis, memotong jalan masyarakat yang ingin ke lahannya, serta mengancam membunuh bila tanaman dirusak.
Hal senada disampaikan Kepala Desa Bangun Supardi. Menurutnya, sesuai pendataan tidak sedikit orang yang datang ke Desa Bangun yang tergabung di organisasi petani tanpa melapor kepada perangkat desa. Alhasil banyak pendatang tidak diketahui jelas apa maksud dan tujuannya ke Desa Bangun.
Dia menambahkan, bila masalah tersebut tidak ada solusi, dikhawatirkan bentrok antara organisasi petani dan masyarakat akan terjadi. Oleh sebab itu, pihaknya memohon kepada Polres Asahan untuk mengambil tindakan, sehingga bisa meredakan keadaan dengan menangkap semua pelaku pengeroyokan Poridin. Juga memberikan rasa aman kepada masyarakat.
Sekedar mengingkan, Poridin warga Huta II Desa Persatuan Kecamatan Pulo Rakyat, tewas dikeroyok puluhan petani. Pembantaian terjadi di lokasi perkebunan kelapa sawit Koperasi Bina Tani Mandoge Dusun I Desa Bangun, Jumat (20/1) sekitar pukul 14.00 WIB.
Kala itu, korban ditemukan sekarat di perkebunan kelapa sawit. Tubuhnya dipenuhi luka. Oleh warga yang menemukan, korban dilarikan ke Puskesmas Pulo Rakyat. Namun di perjalanan, korban meninggal dunia. Korban dipukuli menggunakan benda tajam dan benda tumpul oleh massa. Sementara dua rekannya berhasil melarikan diri.
 

Senin, 20 Februari 2012

RENUNGAN & DAKWAH ISLAM

Assalamu'alaikum warohmatullahi wabarokatuh.

Bissmillahir rohmaanir rohiim.

''Baca-lah Ayat akursi sebelum Tidur''
...
Dari Abu Hurairah ra, Ia berkata:

''Rosulallah saw memerintahkan saya untuk menjaga harta Zakat fitrah.
Lalu datanglah pencuri mengambil makanan dan aku dapat menangkapnya.

Ku katakan padanya: "Akan ku laporkan engkau kpda Rosulallah SAW''

Dia berkata: ''Sungguh saya sangat memerlkan, krna saya mempunyai tanggungan keluarga dan keperluan saya ini sangat mendesak''

Saya pun melepaskan nya.
Sehingga esok paginya Rosulallah bertanya: ''Wahai Abu Hurairah, apayg memudahkan engkau untuk berbuat seperti malam tadi.??''

Saya menjawab: ''Wahai Rosulallah, dia mengadukan keperluan keluarganya, sehingga saya merasa kasihan dan melepaskan nya''

Beliau (Rosulallah) bersabda: ''Sesungguhnya dia berdusta dan akan datang lagi''

Maka saya yakain bahwa dia akan datang lagi sebagaimana yang dikatakan Rosulallah.
Sehingga saya mengintainya.
Maka datanglah dia untuk mencuri makanan.

Kemudian saya katakan padanya: ''Sungguh aku akan laporkan engkau kepada Rosulallah saw''

Dan dia berkata: ""lepaskan-lah saya, krna saya sngat memerlukan dan mempunyai tanggungan keluarga, saya berjanji tidak akan kembali lagi''

Saya pun merasa kasihan dan melepaskan nya lagi.
Pagi harinya Rosulallah bersabda: ''Wahai Abu Hurairah,apakah yang memudahkan engkau berbuat seperti tadi malam.??''

Saya berkata: ''Wahai Rosulallah, dia mengadukan keperluan keluarganya, sehingga aku merasa kasihan dan melepaskan nya''

Beliau bersabda: ''Sungguh dia berdusta dan akan kembali seperti semula (tadi malam)''

Maka saya mengintainya untuk yang ketiga kalinya.

Datanglah dia untuk mencuri makanan. kemudian aku dapat menangkapnya dan mengatakan: ''Sungguh aku akan laporkan engkau kepada Rosulallah saw, ini adalah terakhir kali dimana engkau sudah tiga kali berjanji untuk tidak kembali, tetapi engkau kembali juga..!!''

Kemudian dia berkata: ''Lepaskanlah saya, sungguh saya akan mengajarkan kamu beberapa kalimat yang dapat bermanfaat bagi-mu''

Saya berkata: ''Apakah itu..??''

Dia menjawab: ''Apa bila engkau berangkat tidur, maka bacalah Ayat Kursi, karena Ia (Ayat Kursi) akan selalu menjaga-mu, bahkan syetan-pun tidak dapat mendekati-mu hingga pagi hari..''

Maka aku melepaskan nya.
Besok paginya Rosulallah bersabda: ''Apakah yang mendorong engkau berbuat seprti itu malam tadi..??''

Saya menjawab: ''Wahai Rosulallah, sungguh dia telah mengajarkan aku beberapa kalimat yang dapat bermanfaat bagi-ku, sehingga aku melepaskan nya.''

Beliau bersabda: ''Apakah kalimat itu..??''

Aku menjawab: ''Dia berkata kpada ku, apa bila berangkat tidur, bacalah Ayat Kursi dari awal hingga akhir Ayat, dan dia mengatakan bahwa kalimat itu akan selalu menjaga ku dari syetan, dimana dia tidak dapat mendekati ku hingga pagi hari.''

Rosulallah bersabda: "Sungguh kali ini dia berlaku "Jujur" kpadamu, walau dia pendusta. Tahuakh engaku siapa orang yang berbicara kpada engkau selama tiga malam tersebut wahai Abu Hurairah..??''

Saya menjawab: ""Tidak.''

Beliau bersabda: ''Itulah syetan.''
(HR. Bukhari)..

------ >@< ------


''Maka senantiasa bacalah Ayat Kursi sebelum tidur, agar syetan tidak akan dapat mendekati kita sehingga esok hari ketika kita bangun tidur..!!''

Semoga kisah Abu Hurairah ra tadi bisa bermanfaat bagi kita semua.''

Waallahu A'lam Bishshowab..

Wassalamu'alaikum warohmatullahi wabarokatuh...

RENUNGAN & DAKWAH ISLAM

“Assalamu'alaikum warohmatullahi wabarokatuh”

♥ KISAH NYATA,,
RENUNGAN KITA SEMUA,,
DIMANAKAH HATI NURANI..??
...
“Seorang Ayah Menggendong Mayat Anaknya Dari RSCM Ke Bogor Karena Tak Mampu Bayar Ambulan... !!”

Kisah Nyata ..!!!
Terjadi Di Jakarta !!!
“Seorang Ayah Menggendong Mayat Anaknya Dari RSCM Ke Bogor Karena Tak Mampu Bayar Ambulan !!
Penumpang Kereta Rel Listrik (KRL) jurusan Jakarta – Bogor pun geger minggu (5/6).
Sebab, mereka tahu bahwa seorang pemulung bernama Supriono (38 thn) tengah menggendong mayat anak, Khaerunisa (3 thn).”

“Supriono akan memakamkan si kecil di kampung Kramat, Bogor dengan menggunakan jasa (KRL). Tapi di stasiun tebet, Supriono dipaksa turun dari kereta, lantas dibawa ke kantor polisi karena dicurigai si anak adalah korban kejahatan.
Tapi di kantor polisi, Supriono mengatakan si anak tewas karena penyakit muntaber.
Polisi belum langsung percaya dan memaksa Supriono membawa jenazah itu ke RSCM untuk diautopsi.”

“Di RSCM, Supriono menjelaskan bahwa khaerunisa sudah empat hari terserang muntaber.
Dia sudah membawa khaerunisa untuk berobat ke puskesmas kecamatan Setiabudi.
“Saya hanya sekali bawa khaerunisa ke puskesmas, saya tidak punya uang untuk membawanya lagi ke puskesmas, meski biaya hanya Rp 4.000,- saya hanya pemulung kardus, gelas dan botol plastik yang penghasilannya hanya Rp 10.000,- per hari..” Ujar bapak 2 anak yang mengaku tinggal di kolong perlintasan rel KA di Cikini itu.
Supriono hanya bisa berharap Khaerunisa sembuh dengan sendirinya. Selama sakit khaerunisa terkadang masih mengikuti ayah dan kakaknya, Muriski Saleh (6 thn), untuk memulung kardus di Manggarai hingga Salemba, meski hanya terbaring digerobak ayahnya.”

“Karena tidak kuasa melawan penyakitnya, akhirnya Khaerunisa menghembuskan nafas terakhirnya pada minggu (5/6) pukul 07.00.
Khaerunisa meninggal di depan Sang Ayah, dengan terbaring di dalam gerobak yang kotor itu, di sela-sela kardus yang bau.
Tak ada siapa-siapa, kecuali sang bapak dan kakaknya.
Supriono dan muriski termangu.
Uang di saku tinggal Rp 6.000,- tak mungkin cukup beli kain kafan untuk membungkus mayat si kecil dengan layak, apalagi sampai harus menyewa ambulans.
Khaerunisa masih terbaring di gerobak. Supriono mengajak Musriki berjalan mendorong gerobak berisikan mayat itu dari Manggarai hingga ke stasiun tebet, Supriono berniat menguburkan anaknya di kampong pemulung di kramat, Bogor.
Ia berharap di sana mendapatkan bantuan dari sesama pemulung.“

“Pukul 10.00 yang mulai terik, gerobak mayat itu tiba di stasiun tebet.
Yang tersisa hanya-lah sarung kucel yang kemudian dipakai membungkus jenazah si kecil. Kepala mayat anak yang tercinta nya itu dibiarkan terbuka, biar orang tak tahu kalau Khaerunisa sudah menghadap sang Khalik.
Dengan menggandeng si sulung yang berusia 6 thn, Supriono menggendong Khaerunisa menuju stasiun. Ketika (KRL) jurusan bogor datang, tiba-tiba seorang pedagang menghampiri Supriono dan menanyakan anaknya. Lalu dijelaskan oleh Supriono bahwa anaknya telah meninggal dan akan dibawa ke Bogor spontan penumpang (KRL) yang mendengar penjelasan Supriono langsung berkerumun dan Supriono langsung dibawa ke kantor polisi Tebet.
Polisi menyuruh agar Supriono membawa anaknya ke RSCM dengan menumpang ambulans hitam.”

“Supriono ngotot meminta agar mayat anaknya bisa segera dimakamkan.
Tapi dia hanya bisa tersandar di tembok ketika menantikan surat permintaan pulang dari RSCM.
Sambil memandangi mayat Khaerunisa yang terbujur kaku.
Hingga saat itu Muriski sang kakak yang belum mengerti kalau adiknya telah meninggal masih terus bermain sambil sesekali memegang tubuh adiknya.
Pukul 16.00, akhirnya petugas RSCM mengeluarkan surat tersebut, lagi-lagi karena tidak punya uang untuk menyewa ambulans, Supriono harus berjalan kaki menggendong mayat Khaerunisa dengan kain sarung sambil menggandeng tangan Muriski. Beberapa warga yang iba memberikan uang sekadarnya untuk ongkos perjalanan ke Bogor.”

Para pedagang di RSCM juga memberikan air minum kemasan untuk bekal Supriono dan Muriski di perjalanan.”

“Psikolog Sartono Mukadis menangis mendengar cerita ini dan mengaku benar-benar terpukul dengan peristiwa yang sangat tragis tersebut, karena masyarakat dan aparat pemerintah saat ini sudah tidak lagi perduli terhadap sesama.
“Peristiwa itu adalah dosa, masyarakat yang seharusnya kita bertanggung jawab untuk mengurus jenazah Khaerunisa.
Jangan bilang keluarga Supriono tidak memiliki KTP atau KK atau bahkan tempat tinggal dan alamat tetap.
Ini merupakan tamparan untuk bangsa Indonesia,” Ujarnya...

` ` ` ` ` ` `

“Astaghfirullah,,, dimana hati Nurani Manusia,,,???”

“Silahkan share dan sebarkan kisah ini,
Agar pemerintah mengetahui Nasib Rakyat yang tidak mampu,,!”


Lihat Selengkapnya

Situasi Iran Saat Ini, Laporan Update dari Tehran, Iran

Luar Negeri

Jadikan Teman | Kirim Pesan

Sifa Sanjurio

Perempuan asli Cianjur Jawa Barat Indonesia yang sedang kuliah di University of Tehran, Iran, Jurusan Politik Iran. Sebelumnya kuliah di UI jurusan Politik Timur Tengah, sebelumnya lagi kuliah di UIN Jakarta jurusan Theologi... Bercita cita ingin membahagiakan Ummi tercinta... Wish me Luck yaaaaa

Situasi Iran Saat Ini, Laporan Update dari Tehran, Iran

HL | 08 February 2012 | 01:17 9316 269 4 dari 9 Kompasianer menilai menarik

13286514521127959539
Para perempuan yang sedang mengantri untuk masuk kedalam kampus Universitas Tehran, dengan pengamanan ketat juga tentunya. 2 jam sebelum Khotbah Jumat dimulai
Mungkin dalam bayangan anda, situasi Iran saat ini berbahaya, mencekam, menakutkan, mengkhawatirkan, karena perang ‘diramalkan’ sudah semakin dekat, juga embargo yang sudah kesekian kalinya dijatuhkan, pasti membuat negeri yang mayoritas Islam Syiah ini porak poranda tak menentu.
Tetapi Kenyataannya seperti apakah…?
Ternyata jauh dari bayangan anda, semakin ramai berita tentang negara ini, baik itu tentang nuklirnya, pembunuhan ahli nuklirnya, embargo yang semakin menjadi jadi, juga persiapan perang yang telah dipersiapkan oleh kedua belah pihak yang berseteru, tidak membuat masyarakat dunia termasuk masyarakat Indonesia takut untuk pergi ke Iran.
Percaya atau tidak, dalam dua bulan terakhir ini, saya kedatangan banyak tamu dari Indonesia yang notabene; Dosen saya, teman saya, temannya teman saya, termasuk teman yang baru saya kenal, karena membaca tulisan saya di Kompasiana (Top Banget deh Kompasiana..). Semua datang kesini dengan bermacam tujuan, kebanyakan dari mereka datang dengan tujuan menghadiri seminar internasional, short course, bisnis, dan satu lagi karena ingin menjadi “hero” dengan mengunjungi negara negara “berbahaya atau rawan konflik” seperti Iran dan Afghanistan. Dan tahukah anda, teman saya yang datang dengan tujuan terakhir ini, merasa gagal menjadi “hero”, karena ternyata negara yang dalam ‘benaknya’ berbahaya dan rawan konflik itu bohong belakaaaa… dia sudah termakan berita berita yang tidak benar, yang sengaja terus digencarkan oleh sang penguasa jagad ini.. (tahu kan siapa?). dalam “testimoni” nya tentang Iran dia menulis: sungguh Iran negara yang cantik, negara maju, punya Metro (Kereta bawah tanah), Indonesia kapan ya punya Metro?, Jalanannya bersih, kok mirip Eropa ya? Negara empat musim, Bersalju pula… so Nice Country. Lanjutnya, pantesan saja negara adi kuasa dan konconya itu tidak terima Iran menjadi Negara Maju, sampai diembargo berapa kali, tetap saja masih bisa hidup. Terakhir opsi perang itu sudah ke berapa kali nya diperingatkan, Tetapi sampai sekarang mereka ga berani tuh… selorohnya..
Iran Makin Gencar Mengadakan Acara acara bertaraf Internasional
Beberapa orang dosen saya yang datang ke Iran dalam rangka mengikuti Short Course atau Kursus Pendek, tentang Filsafat (Iran, negara yang terkenal dengan para pemikir Filsafat dan Irfan nya, dan diakui oleh seluruh dunia. Maka wajar, short course ini diikuti oleh berbagai negara, termasuk Amerika, Inggris, Jepang, Rusia, etc..). Kursus ini memakan waktu sebulan, dan seluruh peserta Kursus adalah Ilmuwan atau pemikir Filsafat pilihan dari negara masing masing, yang sengaja diundang oleh Iran, dengan fasilitas yang menurut saya istimewa, semua serba gratis. Memang nikmat ya menjadi orang pinter dan berilmu pengetahuan itu. Seperti  contohnya, Bapak Husein Heriyanto, wakil dari Indonesia, beliau adalah Dosen Filsafat Universitas Indonesia, yang juga notabene guru saya.
Selain itu, ada juga Short Course Ekonomi Islam. Di Iran, Ekonomi Islam, termasuk didalamnya Perbankan Islam, ternyata tidak “seheboh” di Indonesia. Disini tidak ada istilah Ekonomi Syariah atau pun Bank Syariah. Mungkin karena negaranya sudah Negara Islam ya, jadi semua memang sudah syariah. Tetapi yang menarik, seperti yang dituturkan Dosen Hukum Universitas Indonesia, Dr. Gemala Dewi, LL.M. yang menjadi salah satu peserta kursus yang memakan waktu sebulan itu menyebutkan, bahwa Bank di Iran seperti halnya Bank konvensional di Indonesia, memakai sistem bunga, dan dibolehkan, dengan alasan, bunga tersebut dipakai untuk keperluan kesejahteraan negara. Dan perlu diketahui sekarang ini bunga bank semakin naik, termasuk bunga deposito yang mencapai 20 % (ayo siapa yang mau mendepositokan uangnya disini, bisa melalui saya..)
Belum genap sebulan saya didatangi dosen dosen tersebut diatas, saya sudah ditelp dari Jakarta oleh dosen saya selanjutnya yang notabene Pemimpin Redaksi sekaligus Owner dari Majalah Alo Indonesia (Majalah berbahasa Arab Pertama di Indonesia), Prof. Dr. Nabilah Lubis. Beliau akan menghadiri  The International Festival of Muslim Women’s Print Media pada tanggal 7 – 12 Januari 2012 kemarin. Berbeda dengan acara short course, pada Festival ini saya ikut berpartisipasi langsung, karena saya didaulat menemani dosen saya tersebut, yang usianya sudah hampir 70 tahun, tetapi semangat dan pemikiran serta idenya patut diacungi empat jempol. Selain dosen saya tersebut, perwakilan dari Indonesia juga diwakili oleh Pemimpin Redaksi Majalah Paras, Indriyani Permatasari, yang notabene teman dekat saya dulu di kampus UIN Jakarta, ketika sama sama menjadi wartawan kampus sepuluh tahun yang lalu. Dalam Festival ini, saya banyak sekali mendapatkan ilmu tentang jurnalistik atau pun media, terutama media khusus perempuan. Dihadiri oleh lebih dari sepuluh negara, dan hasil dari pertemuan ini diantaranya adalah perlunya dibentuk wadah atau media khusus untuk perempuan muslim di seluruh dunia, yang nantinya akan menampung seluruh aspirasi perempuan dimana pun berada, terlepas dari agama, suku, bangsa dan ras nya.
Dari kiri ke kanan, Indri Permatasari, Prof. Nabilah Lubis, Sifa Sanjurio
Indri Permatasari, Prof. Nabilah Lubis, Sifa Sanjurio.
Belum genap seminggu pula dari kepulangan Prof. Nabilah Lubis dan sahabat saya tersebut ke Indonesia. Prof. Nabilah mengirimkan sms kepada saya, bahwa puteranya, Ustadz Sabri Lubis, sebentar lagi akan ke Tehran menghadiri Kongres Pemuda Islam seluruh dunia.  Woww surprise….
Dan benar saja, pada tanggal 28 – 29 Januari 2012 di Tehran dilaksanakan International Islamic Awakening and Youths Conference yang dihadiri oleh seluruh pemuda Islam dari 72 negara. Tetapi sayang, Ustadz Sabri Lubis tidak jadi ikut acara ini, karena sesuatu hal. Tetapi tetap Indonesia mengirimkan pesertanya, diantaranya Ustadz Hasan Daliel.
Tidak berhenti disini, kembali Tehran mengadakan acara internasional selanjutnya, yaitu Congress on Islamic Awakening Literature pada tanggal 5 Februari 2012 kemarin selama dua hari.
Juga tanggal 16 Februari 2012, Iran menjadi penyelenggara sekaligus tuan rumah untuk “Tournament Badminton Iran Challenge” yang akan dihadiri oleh 24 negara.
Note: Sekarang seluruh pelatih Tim Nasional Badminton Iran yang semuanya berkewarganegaraan Indonesia (Mereka semua adalah pahlawan, yang mengharumkan nama INDONESIA di kancah dunia internasional, melalui olahraga Badminton), sedang sibuk sibuknya melatih dan menyeleksi anak buahnya yang akan bertanding pada liga tersebut. Oh ya, diantara pelatih Badminton kita yang disini merupakan kompasianer juga lho… , silahkan tebak, siapakah dia?
Kamis, tanggal 2 Februari 2012 kemarin, saya mendapat berita bahwa KBRI di Tehran menerima tamu dari Bio Farma Indonesia, juga Tim Nasional Futsal kita, yang akan bertanding di Tehran. Sayang sampai berita kekalahan Tim Futsal kita yang saya lihat di Televisi, tidak ada pemberitahuan resmi atau undangan nonton bersama, atau kumpul bersama, layaknya Tim Nasional Sepak Bola yang bertanding melawan Timnas Iran, September 2011 lalu. Padahal kalau ada undangan nonton bersama, apapun yang terjadi, saya akan menjadi penonton setia Timnas Futsal kita. Dan saya akan kabarkan ke seluruh dunia, apapun itu hasilnya.
Terakhir tamu saya di Iran adalah teman nya teman baik saya, datang ke Iran karena bisnis alias urusan pekerjaan.
Tidak hanya disini saja, nanti ada beberapa teman dan guru saya yang berencana datang ke Iran, antara bulan Maret sampai Agustus 2012, dari sekarang mereka sudah mendaulat saya untuk menjadi “Guide” buat mereka, dan saya sanggupi dengan senang hati.
Senangnya ditengokin oleh saudara saudara setanah air. Inilah yang membuat adik saya yang sedang kuliah di Moscow Rusia iri, karena jarang sekali ditengokin…
Kesan dan Pesan Tamu tamu saya tentang Iran
Rakyat Iran, meyakini seratus persen bahwa perang sama sekali tidak akan terjadi. Dan menganggap sepele semua masalah yang sekarang sedang panas diperbincangkan di bagian dunia sana. Jadi kita yang notabene “orang asing” disini santai juga menyikapinya dan perasaan pun lebih tenang. Itu pun yang dirasakan oleh dosen dan teman teman saya yang datang kesini, mereka takjub, heran, ternyata Iran tidak seperti yang mereka bayangkan sebelumnya, tidak menyangka bahwa Iran adalah negara yang aman, tidak terlihat penjagaan ketat dimana mana, baik itu tentara atau tank tank nya yang siap memuntahkan pelurunya, kotanya bersih, dan mempunyai empat musim pula (Musim Semi, Musim Panas, Musim Gugur, Musim Dingin), karena kebanyakan dari mereka mengira bahwa Iran sama dengan negara Arab yang panas dan gersang, kenyataannya di jalan jalan utama Iran, kita dengan mudahnya menemukan pohon pohon besar yang umurnya sudah tahunan, akarnya didalam sungai sungai kecil yang mengalir sepanjang jalan utama kota Tehran. Apalagi bulan Januari Februari ini adalah masih musim dingin, saat salju turun dengan indahnya bak kapas kapas putih bersih beterbangan bebas dari angkasa ke bumi Tuhan semesta alam yang fana, tetapi kita dibuat terlena dengan ke’fana’annya.
Kapan saya Kuliahnya, kok mendampingi tamu terus..?
Kuliah saya hanya dua hari dalam seminggu, meskipun tugas tugasnya selangit, ditambah hari libur resmi disini banyak sekali, bahkan lebih banyak daripada di Indonesia. Pandainya kita berbagi waktu saja, sehingga kita tidak terlena dengan waktu bebas yang ada. Sebab itu pula lah saya sering punya banyak waktu untuk menemani para tamu saya terhormat dari Indonesia yang datang kesini.
Untuk libur di Iran, Saya beri contoh, semester yang lalu saya masuk awal Oktober 2011 (pasca liburan musim panas, 3 bulan) Pertengahan Bulan Januari selesailah kuliah semester pertama, setelah libur beberapa minggu, awal Februari ini masuk kuliah semester dua, akhir Maret nanti sudah akan libur lagi selama tiga minggu, menyambut Tahun Baru Iran, Sekaligus menandakan awal musim Semi. Akhir April kembali masuk kuliah sampai akhir Juni, libur lagi 3 bulan… Musim Panas. Dan seterusnya demikian.
Liburan yang saya sebutkan semua diatas, termasuk “Great Holiday”, belum libur tanggal merah yang cuma sehari dua hari, seperti Hari Kemenangan Revolusi Islam Iran, Hari lahir dan wafatnya serta Isra Mikrajnya Nabi Muhammad Saw, Hari lahir dan wafatnya sebagian para Imam maksumin, dan lain lain. Coba bayangkan, apa tidak banyak liburan kita disini? Hehehe…
Shalat Jumat bersama Pemimpin Tertinggi Iran
Jumat kemarin tanggal 3 Februari 2012, seperti biasa Shalat Jumat di Universitas Tehran, tepatnya di sebuah bangunan besar beratap tetapi tanpa dinding, yang sudah berpuluh puluh tahun dipakai untuk Shalat Jumat.
1328638173167496573
Bangunan tempat Shalat Jumat di dalam Universitas Tehran, hanya untuk jamaah lelaki saja, sedangkan jamaah perempuan di samping kanan bangunan, yang merupakan jalan umum dan halaman Fak. Hukum dan Politik.
Kali ini Shalat Jumatnya luar biasa, istimewa, karena diimami oleh Rahbar (Pemimpin tertinggi Negara Republik Islam Iran. Kedudukan Presiden Ahmadinejad adalah dibawahnya beliau. Inilah salah satu ciri dari sistem pemerintahan Islam Iran yang terkenal dengan nama Wilayah al Faqih nya, dimana kedudukan Ulama lebih tinggi daripada Presiden) Ayatullah Khamenei. Banyak sekali masyarakat Tehran dan sekitarnya, juga masyarakat luar Tehran, perempuan laki laki, tua muda, datang ke kampus Universitas Tehran (untuk masuk ke dalam kampus pun ketat sekali, tidak diperbolehkan membawa HP atau alat elektronik lainnya. yang “ngantri” ribuan. bagi mereka yang sudah tidak sabar, maka mereka gelar sendiri sajadah di pinggir bahkan di tengah jalan raya, sehingga penuhlah jalan dengan orang orang yang shalat berjamaah) . Karena banyaknya yang datang, kampus tidak bisa lagi menampung jamaah shalat jumat yang berjumlah ribuan itu, akhirnya mereka shalat di luar kampus, di jalan jalan raya sampai di taman (Park e Laleh) yang dekat dengan lingkungan kampus, penuuuh sesak oleh jamaah, mereka membawa koran, sajadah atau alas tikar lainnya. Memang, kedatangan Rahbar selalu dinanti nanti oleh kebanyakan rakyat Iran. Tak heran keamanan pun diperketat, Polisi polisi sudah berjaga jaga sejak pukul 9 pagi di jalan jalan utama menuju kampus Universitas Tehran, Busway yang biasa lewat didepan kampus, jam 10 pagi sudah ditutup. Alhasil, jalanan lengang, kosong, taksi atau mobil pribadi jalurnya dipindah ke jalur yang lain. Helikopter pun telah menari nari dan terus menari nari sampai acara shalat jumat selesai, sekitar pukul tiga sore.
Rakyat dibuat melek politik
Khotbah jumat dimulai sekitar pukul 11. waktu Tehran, jeda waktu dari khotbah ke pelaksanaan Shalat Jumat sekitar satu jam lebih. anda bisa bayangkan, bagaimana dinginnya (sekarang di Iran musim dingin, sampai nanti akhir Maret), waktu itu suhu diluar sekitar minus 5, dingiiin sekali, tetapi tidak mengurangi kekhusyuan para jamaah.
Pemimpin agama di Iran atau di Indonesia sering disebut dengan Ustadz, tidak hanya mengerti agama an sich tetapi mengerti juga politik, inilah yang disebut dengan negara Islam, dimana tidak ada pemisahan antara agama dan politik. Termasuk dalam Khotbah Jumat Rahbar kemarin yang menyinggung masalah politik dalam negeri dan politik luar negeri negara negara yang sedang berkecamuk, seperti Bahrain, Yaman dan Mesir. Tidak lupa, Rahbar pun menyinggung musuh musuh Iran seperti Amerika, Israel, Inggris dan sekutunya, di tengah tengah khotbah beliau, sering sekali jamaah shalat jumat dengan serempak tanpa ada komando berteriak; Margh bar Zedde Velayati Faqih..!! Margh bar Omriko..!! Margh bar engilis..!! Margh bar Monafiqina Koffar..!! Margh bar Israel..!! yang artinya: Mampuslah orang yang benci sistem Velayat Faqih..!!, Mampuslah Amerika..!! Mampuslah Inggris..!! Mampuslah orang orang Munafik dan Kafir..!! Mampuslah Israel..!!.
Bulu kuduk saya merinding, menyaksikan fenomena seperti ini, sudah dua kali saya menghadiri shalat jumat bersama Rahbar di tempat yang sama pula, dan tidak ada bedanya dengan yang lalu, tetap penuh semangat dengan musuh dan yel yel yang tetap sama pula, tidak berubah. Seperti biasa, saya mulai membayangkan kalau kejadian seperti ini, terjadi di negara saya tercinta, dimana rakyat dan pemimpinnya bersatu padu, melawan musuh yang nyata nyata akan merusak serta menghina kedaulatan negaranya. Pertolongan Allah Swt pasti lah akan datang, dan musuh pun tentunya akan ketakutan. Lihatlah seperti yang sekarang terjadi di Republik Islam Iran ini.

Kamis, 16 Februari 2012

Sidang Raibnya Kas Batubar Rp80 M

Sidang Raibnya Kas Batubar Rp80 M Cetak E-mail
Jumat, 17 Februari 2012
Jaksa Ulur Tuntutan, Hakim Kesal
JAKARTA-Persidangan perkara kasus pembobolan kas Pemkab Batubara di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Jakarta dengan agenda pembacaan tuntutan tertunda.
Dalam persidangan kemarin (16/2), jaksa penuntut umum menyatakan belum siap menyampaikan materi tuntutan untuk dua terdakwa yakni Kepala Dinas Pendapatan Daerah dan Pengelolaan Keuangan Daerah Pemkab Batubara Yos Rouke dan Bendahara Umum Fadil Kurniawan. Jaksa meminta, agar agenda pembacaan tuntutan ditunda.
Majelis hakim yang dipimpin Tati Hardiyanti menuruti permintaan jaksa. Hanya saja, hakim perempuan ini mengingatkan jaksa bahwa penanganan perkara korupsi tidak boleh sembarangan dan diulur-ulur. Meski dengan intonasi datar hakim tampak kesal.
“Supaya diketahui, perkara korupsi itu perkara khusus dan penanganannya juga khusus. Jadi ini harus diperhatikan,” ujar Tati Hardiyanti mengingatkan jaksa. Sekedar diketahui, jaksa dalam perkara ini adalah jaksa dari Kejaksaan Agung (Kejagung), bukan jaksa dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Pasalnya yang menangani perkara sejak awal adalah kejaksaan bukan KPK.
Hakim lantas meminta agar jaksa sudah siap menyampaikan materi tuntutan pada persidangan Selasa 21 Februari 2012. Menurut pengacara Yos Rouke Bahani Gultom, penundaan pembacaan tuntutan sudah untuk yang ketiga kalinya ini.
“Ini berarti jaksa tak siap membuat tuntutan sesuai dengan dakwaan yang dia buat. Kita kecewa karena sudah tiga kali ini tak siap,” ujar Gultom kepada koran ini usai sidang.
Sementara pengacara Fadil, Waode Nurzainab dalam persidangan menyatakan, pihaknya bisa menyusun pembelaan setelah mendengar materi tuntutan jaksa. Jika tuntutan baru dibacakan 21 Februari, lantas sepekan kemudian diminta menyampaikan materi pembelaan, Waode mengaku tidak siap.
“Kami minta waktu tersendiri, tak mungkin seminggu,” ujar Waode kepada majelis hakim. Tati menjawab, mengenai kapan terdakwa menyampaikan pembelaan, baru akan ditentukan pada sidang 21 Februari mendatang. Jadi, belum dipastikan 28 Februari pembacaan materi pembelaan alias pledoi.
Fadil dan Yos sendiri tampak santai. Keduanya berpakaian rapi, dengan rambut disisir rapi. Penampilan keduanya sangat mirip, yakni kalem, santai, dan ramah, gampang senyum.
“Ya kita ikut saja lah,” ujar Fadil singkat usai sidang, kepada koran ini saat ditanya mengenai kasus yang dihadapinya.
Sedang Yos belum sempat diwawancarai, langsung masuk ke ruang terdakwa. Hanya saja, sebelum persidangan digelar, Yos sempat beberapa jam menunggu di ruang terdakwa. Maklum, jadwal semula sidang digelar pukul 09.00 WIB. Lantas diundur lagi pukul 13.00 WIB dan akhirnya, baru pukul 18.00 WIB sidang dimulai, namun cuman beberapa menit saja.
Di masa menunggu itu, Yos sempat keluar dari ruangan, untuk shalat Ashar di mushala gedung Pengadilan Tipikor yang letaknya di depan ruang tunggu terdakwa.
Saat wartawan makan dan menawari Yos, dia menjawab, “Oh terimakasih, saya puasa.”
Seperti diberitakan, kasus ini diawali pertemuan antara Yos Rouke dengan Kepala cabang Bank Mega Jababeka Itman Hari Basuki pada September 2010.
Dalam pertemuan yang berlangsung di sebuah cafe di kawasan Jakarta Selatan tersebut Yos menyetujui untuk mendepositosikan dana APBD yang ditawarkan Itman, dengan dana di atas rata-rata. Dibantu Bendahara Umum Fadil Kurniawan, Yos kemudian memindahkan dana Pemkab yang ada di BPD Sumut dalam 6 kali transfer hingga berjumlah Rp80 miliar ke Bank Mega.
Dana ini kemudian ditransfer ulang ke rekening di BCA dan CIMB Niaga. Dari dua bank inilah, PT Pacific Fortune Management dan perusahaan sekuritas Nobel Mandiri mendapat dana investasi. Yos, Fadil, Ilham, Rahman serta Daud kini tengah menjalani proses persidangan.

Rp339 Juta untuk Pedagang Pajak Dipo

Rp339 Juta untuk Pedagang Pajak Dipo Cetak E-mail
Jumat, 17 Februari 2012
KISARAN-Gerakan amal yang digelar Pemkab Asahan, Kamis (17/2) mengumpulkan uang tunai Rp339 juta. Uang tersebut diperuntukkan untuk membantu korban kebakaran Pajak Dipo Kisaran.
Bupati Asahan Taufan Gama Simatupang dalam kesempatan itu mengatakan, tujuan gerakan amal untuk membantu korban kebakaran dengan cara mempercepat relokasi sehingga pedagang dapat segera berjualan.
Taufan menerangkan, setelah relokasi sementara, Pemkab Asahan akan menuju pembangunan pajak. Sehingga warga tidak lama berniaga di relokasi sementara. Rencananya kios sementara itu dibagikan kepada pedagang 19 Maret mendatang.
Taufan berharap masyarakat yang bermukim di sekitar lokasi pembanguan kios sementara dapat memberikan dukungan moral dan tidak protes atas relokasi sementara tersebut. Masyarakat diminta mengerti jika arus lalu-lintas untuk sementara diubah.
Taufan mengaku pihaknya sudah berkoordinasi dengan pemerintah provinsi dan pusat untuk percepatan relokasi dan pembangunan pajak.
”Bapak Plt Gubsu berjanji dalam waktu dekat akan turun ke lokasi melihat langsung kondisi pajak yang terbakar,” ujarnya.
Acara amal dirangkai dialog antara nupati dan para undangan, di antaranya perwakilan pemilik rumah toko(ruko). M Rito, salah seorang undangan meminta Pemkab mengkaji ulang relokasi pajak darurat. Sebab relokasi dinilai menghambat pengusaha pemilik ruko.
“Kita tetap dukung rencana ini. Bahkan saya akan galang dana dari pengusaha ruko. Namun kami meminta bupati mengkaji kembali lokasi relokasi,” sarannya.
Sementara Ketua Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (K-SPSI) Asahan Syamsul Bahri Batubara mengingatkan Pemkab menyediakan lokasi parkir dan keberadaan kargo.
“Biasanya kios yang dibangun sudah punya ukuran. Tapi setelah selesai, pemiliknya menambah dan kerap mengambil badan jalan. Maka Pemkab harus hati-hati dan menyiapkan kargo serta parkir kendaraan,” katanya. 

Hari Valentin: Sejarah dan Perspektif Islam

Chozin6Bagi sebagian kalangan anak muda, tanggal 14 Februari adalah hari yang penting. Hari tersebut tak ubahnya seperti hari raya yang khusus diperuntukkan bagi kawula muda, ialah hari Valentin, hari kasih sayang (iedul hubb) yang kini marak dirayakan di mana-mana. Padahal dulunya peringatan tersebut hanya muncul di daratan Eropa dan Amerika, tetapi kini tiba-tiba muncul sebagai tren di seluruh dunia, bahkan di negara-negara Muslim. Lalu apa dan siapakah Valentin itu? Mengapa perayaan yang jatuh setiap tanggal 14 Februari itu begitu melegenda sekarang? Mengapa kawula muda yang tidak merayakannya dibuat merasa seperti ketinggalan zaman?


Hari Valentin awalnya adalah ritual Pagan yang dimulai pada zaman Roma pada abad ke-4 SM, sebagai perayaan untuk menghormati dewa Lupercus. Cerita awal tentang tradisi ini ditemukan di Roma pada masa pra-Kristen, ketika orang-orang Pagan hendak merayakan "Feast of the Wolf" (pesta serigala) yang jatuh pada tanggal 15 Februari, yang juga dikenal sebagai pesta  Lupercalius untuk menghormati Februata Juno (dewi perempuan dan perkawinan) dan Pan (dewa alam). Pada hari tersebut, perempuan-perempuan muda menaruh nama mereka dalam sebuah guci, lalu para laki-laki secara acak akan menariknya untuk menemukan pendamping seksual pada hari itu atau satu tahun yang akan datang. Kadang-kadang pasangan tersebut memang menjadi selama hidupnya. Lalu mereka bertukar hadiah sebagai tanda kasih sayang, dan tak jarang diantara mereka kemudian menikah.

Daya tarik utama dari ritual ini adalah adanya tradisi undian mendapatkan perempuan muda oleh para laki-laki muda untuk sekedar hiburan semalam atau menjadikannya sebagai pasangan hidup. Tradisi lain yang dengan hal di atas adalah tradisi memukuli perempuan muda yang berpakaian seadanya dari kulit kambing dengan menggunakan tali dari kulit kambing yang telah diolesi dengan darah kambing kurban dan anjing. Tradisi memukul wanita muda oleh "orang suci" ini diyakini untuk membuat mereka lebih mampu untuk melahirkan anak.


Tradisi Valentin dalam Kristiani

Seperti yang terjadi pada perayaan-perayaan Pagan lainnya, para pendeta Nasrani waktu itu tak berdaya untuk menghentikan tradisi Lupercalia ini. Para penyebar agama Kristen hanya berhasil mengubah nama hari Lupercalia menjadi hari Santo Valentin. Perubahan ini dilakukan pada tahun 496M oleh Paus Gelasius sebagai penghormatan kepada Santo Valentin dalam legenda Kristen, di mana terdapat sekitar 50 legenda mengenai tradisi ini.

Paus Gelasius melakukan sedikit perubahan, pada tradisi undian untuk mendapatkan wanita diganti dengan undian untuk mendapatkan nama-nama orang kudus. Tujuannya adalah untuk menjadikan orang-orang kudus yang sebagai model perilaku orang-orang yang mendapatkan namanya. Jika sebelumnya hanya laki-laki yang mengundi, sementara perembuan dijadikan undian, maka dalam tradisi Valentin yang baru baik laki-laki maupun perempuan diperbolehkan untuk menarik undian dari kotak.

Sejarah mengenai tanggal 14 Februari sendiri adalah adalah hari di mana Uskup Valentin dieksekusi oleh Kaisar Romawi Claudius II karena menikahkan beberapa tentara secara rahasia pada tahun 270M. Waktu itu memang ada larangan menikah bagi tentara Roma. Claudius II berpendapat bahwa prajurit pria yang lajang akan lebih baik dibandingkan dengan prajurit yang memiliki istri dan keluarga. Oleh karena itu ia melarang pernikahan bagi anak muda yang masuk militer. Valentin menentang Claudius dengan menikahkan pasangan-pasangan muda secara rahasia. Ketika tindakannya ini diketahui, maka Claudius membunuhnya.

Versi lain dari cerita ini mengatakan bahwa Valentin adalah seorang imam suci di Roma yang membantu orang Kristen melarikan diri dari penjara Roma yang sangat keras dan penuh siksaan. Valentin ditangkap, disiksa dan kemudian kepalanya dipenggal. Peristiwa tersebut terjadi pada tanggal 14 Februari 270M.

Perancis pernah melarang praktek perayaan tersebut pada tahun 1776. Sebelumnya, perayaan tersebut juga telah dilarang di Inggris selama abad ke-17, ketika kaum puritan masih sangat kuat. Demikian juga di Italia, Austria, Hungaria, dan Jerman, ritual tersebut sempat menghilang beberapa lama. Namun pada tahun 1660 Charles II menghidupkannya kembali yang kemudian merebak kepada dunia baru di mana kaum Yankees di AS melihat hal tersebut sebagai sebuah peluang untuk mendatangkan uang. Adalah Esther A. Howland yang memperoduksi salah kartu Valentin pertama di Amerika pada tahun 1840-an, dengan menghasilkan keuntungan senilai $ 5.000. Sejak saat itulah industri kartu Valentin mulai booming.

Sejarah mengenai Hari Valentin dalam tradisi Kristen mustinya menjadi pelajaran bagi umat Islam. Dalam tradisi Kristiani, Santo Valentin diangkat menjadi santo (orang suci) karena mencoba bertahan untuk tidak melakukan seks bebas. Penggantian tradisi Lupercalia  dengan peringatan Valentin adalah bagian dari cara agama Kristen untuk menghilangkan budaya seks bebas dalam budaya Pagan. Jarang yang pernah tahu bahwa gereja juga pernah mencoba untuk melarang perayaan tersebut, karena peringatan Valentin disalah lebih artikan sebagai  perayaan kebebasan seks.

Meskipun ada upaya-upaya ke arah kebaikan dari agam Kristen terhadap tradisi tersebut, akan tetapi belakangan ini tradisi perayaan Hari Valentin sudah kembali ke asal mulanya, yaitu tradisi seks bebas. Saat merayakan Hari Valentin, orang kebanyakan orang berpikir tentang asmara, dewa cupid - dengan anak panahnya, serta pesta satu malam yang tanpa mengindahkan nilai-nilai moral.



Perspektif Islam
Islam mengajarkan agar umatnya menghindari apa saja yang berhubungan dengan praktek-praktek tidak bermoral sebagaimana dalam tradisi pagan. Islam juga tidak mengajarkan seseorang untuk melakukan hubungan romantis dengan lawan jenis  sebelum menikah. Dalam Islam, cinta dalam keluarga, teman dan orang-orang terdekat tidak harus dirayakan dengan cara-cara yang tidak Islami.

Sayangnya, saat ini tradisi perayaan Hari Valentin telah menyebar luas, khususnya di kalangan kaum muda perempuan. Mereka merayaan dengan berbagai cara melalui pesta, kostum merah muda, pakaian indah dan sebagainya. Padahal hal tersebut tidak memberikan arti apa-apa dan justru bertentangan dengan ajaran-ajaran agama. Alih-alih menciptakan keluarga yang sakinah yang diliputi dengan rahmat cinta, tradisi tersebut justru mengumbar nafsu dan menjadikan para wanita direndahkan nilainya. Wallahu a’lam

Note: Tulisan ini diolah dari berbagai sumber
M Chozin Amirullah, Ketum PB HMI

Berfikir dan Bertindak Demi Kemajuan

Generasi muda, persiapkanlah diri dengan sebaik-baiknya. Pahamilah kondisi bangsamu dengan segala permasalahannya. Carilah solusi untuk memajukannya, mengeluarkannya dari keterpurukan.
Jadi aktivis jangan hanya rutinitas, ikut-ikutan apalagi pelarian. Jadi aktivis itu bukan sekedar memperluas koneksi untuk meraih jabatan.
Terlalu sesak sudah jagad keaktivisan dengan antrian panjang mereka yang berorientasi kekuasaan, sementara cara berfikir mereka sempit. Tidak mampu memahami penyakit bangsanya.
Meski kritis dan lantang bersuara, namun setelah dapat tempat, sama saja, hanya kerusakan yang ditimbulkan. Tidak mampu lepas dari sistem bobrok yang menggurita.
Bersiaplah dan relakan diri menempuh kepayahan memikul amanah. “Barang siapa sungguh menghendaki kemerdekaan buat umum, segenap waktu ia harus siap sedia dan ikhlas buat menderita. “kehilangan kemerdekaan diri sendiri”*
Kemuliaan dan harga diri itu bukan pada capaian uang dan kekayaan. Sebagaimana pepatah “Seekor singa mati kelaparan di tengah hutan, sedangkan anjing-anjing berpesta daging. Meski tidur di atas sutera, seorang budak tetaplah budak. Sebaliknya, seorang negarawan tetaplah negarawan, meski ia tidur beralaskan tanah.**

Like Button

Comments

Video Gallery Saya

Kata-Kata Motivasi

http://www.yahoomessenger.com/t.fachruza
http://www.facebook.com/Ade Ground
http://www.twitter.com/TFachruza
http://www.cbox.ws/adeandika