WELLCOME TO MY BLOG

My Games

Pusat hosting

Add This

Kamis, 16 Februari 2012

Sidang Raibnya Kas Batubar Rp80 M

Sidang Raibnya Kas Batubar Rp80 M Cetak E-mail
Jumat, 17 Februari 2012
Jaksa Ulur Tuntutan, Hakim Kesal
JAKARTA-Persidangan perkara kasus pembobolan kas Pemkab Batubara di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Jakarta dengan agenda pembacaan tuntutan tertunda.
Dalam persidangan kemarin (16/2), jaksa penuntut umum menyatakan belum siap menyampaikan materi tuntutan untuk dua terdakwa yakni Kepala Dinas Pendapatan Daerah dan Pengelolaan Keuangan Daerah Pemkab Batubara Yos Rouke dan Bendahara Umum Fadil Kurniawan. Jaksa meminta, agar agenda pembacaan tuntutan ditunda.
Majelis hakim yang dipimpin Tati Hardiyanti menuruti permintaan jaksa. Hanya saja, hakim perempuan ini mengingatkan jaksa bahwa penanganan perkara korupsi tidak boleh sembarangan dan diulur-ulur. Meski dengan intonasi datar hakim tampak kesal.
“Supaya diketahui, perkara korupsi itu perkara khusus dan penanganannya juga khusus. Jadi ini harus diperhatikan,” ujar Tati Hardiyanti mengingatkan jaksa. Sekedar diketahui, jaksa dalam perkara ini adalah jaksa dari Kejaksaan Agung (Kejagung), bukan jaksa dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Pasalnya yang menangani perkara sejak awal adalah kejaksaan bukan KPK.
Hakim lantas meminta agar jaksa sudah siap menyampaikan materi tuntutan pada persidangan Selasa 21 Februari 2012. Menurut pengacara Yos Rouke Bahani Gultom, penundaan pembacaan tuntutan sudah untuk yang ketiga kalinya ini.
“Ini berarti jaksa tak siap membuat tuntutan sesuai dengan dakwaan yang dia buat. Kita kecewa karena sudah tiga kali ini tak siap,” ujar Gultom kepada koran ini usai sidang.
Sementara pengacara Fadil, Waode Nurzainab dalam persidangan menyatakan, pihaknya bisa menyusun pembelaan setelah mendengar materi tuntutan jaksa. Jika tuntutan baru dibacakan 21 Februari, lantas sepekan kemudian diminta menyampaikan materi pembelaan, Waode mengaku tidak siap.
“Kami minta waktu tersendiri, tak mungkin seminggu,” ujar Waode kepada majelis hakim. Tati menjawab, mengenai kapan terdakwa menyampaikan pembelaan, baru akan ditentukan pada sidang 21 Februari mendatang. Jadi, belum dipastikan 28 Februari pembacaan materi pembelaan alias pledoi.
Fadil dan Yos sendiri tampak santai. Keduanya berpakaian rapi, dengan rambut disisir rapi. Penampilan keduanya sangat mirip, yakni kalem, santai, dan ramah, gampang senyum.
“Ya kita ikut saja lah,” ujar Fadil singkat usai sidang, kepada koran ini saat ditanya mengenai kasus yang dihadapinya.
Sedang Yos belum sempat diwawancarai, langsung masuk ke ruang terdakwa. Hanya saja, sebelum persidangan digelar, Yos sempat beberapa jam menunggu di ruang terdakwa. Maklum, jadwal semula sidang digelar pukul 09.00 WIB. Lantas diundur lagi pukul 13.00 WIB dan akhirnya, baru pukul 18.00 WIB sidang dimulai, namun cuman beberapa menit saja.
Di masa menunggu itu, Yos sempat keluar dari ruangan, untuk shalat Ashar di mushala gedung Pengadilan Tipikor yang letaknya di depan ruang tunggu terdakwa.
Saat wartawan makan dan menawari Yos, dia menjawab, “Oh terimakasih, saya puasa.”
Seperti diberitakan, kasus ini diawali pertemuan antara Yos Rouke dengan Kepala cabang Bank Mega Jababeka Itman Hari Basuki pada September 2010.
Dalam pertemuan yang berlangsung di sebuah cafe di kawasan Jakarta Selatan tersebut Yos menyetujui untuk mendepositosikan dana APBD yang ditawarkan Itman, dengan dana di atas rata-rata. Dibantu Bendahara Umum Fadil Kurniawan, Yos kemudian memindahkan dana Pemkab yang ada di BPD Sumut dalam 6 kali transfer hingga berjumlah Rp80 miliar ke Bank Mega.
Dana ini kemudian ditransfer ulang ke rekening di BCA dan CIMB Niaga. Dari dua bank inilah, PT Pacific Fortune Management dan perusahaan sekuritas Nobel Mandiri mendapat dana investasi. Yos, Fadil, Ilham, Rahman serta Daud kini tengah menjalani proses persidangan.

Rp339 Juta untuk Pedagang Pajak Dipo

Rp339 Juta untuk Pedagang Pajak Dipo Cetak E-mail
Jumat, 17 Februari 2012
KISARAN-Gerakan amal yang digelar Pemkab Asahan, Kamis (17/2) mengumpulkan uang tunai Rp339 juta. Uang tersebut diperuntukkan untuk membantu korban kebakaran Pajak Dipo Kisaran.
Bupati Asahan Taufan Gama Simatupang dalam kesempatan itu mengatakan, tujuan gerakan amal untuk membantu korban kebakaran dengan cara mempercepat relokasi sehingga pedagang dapat segera berjualan.
Taufan menerangkan, setelah relokasi sementara, Pemkab Asahan akan menuju pembangunan pajak. Sehingga warga tidak lama berniaga di relokasi sementara. Rencananya kios sementara itu dibagikan kepada pedagang 19 Maret mendatang.
Taufan berharap masyarakat yang bermukim di sekitar lokasi pembanguan kios sementara dapat memberikan dukungan moral dan tidak protes atas relokasi sementara tersebut. Masyarakat diminta mengerti jika arus lalu-lintas untuk sementara diubah.
Taufan mengaku pihaknya sudah berkoordinasi dengan pemerintah provinsi dan pusat untuk percepatan relokasi dan pembangunan pajak.
”Bapak Plt Gubsu berjanji dalam waktu dekat akan turun ke lokasi melihat langsung kondisi pajak yang terbakar,” ujarnya.
Acara amal dirangkai dialog antara nupati dan para undangan, di antaranya perwakilan pemilik rumah toko(ruko). M Rito, salah seorang undangan meminta Pemkab mengkaji ulang relokasi pajak darurat. Sebab relokasi dinilai menghambat pengusaha pemilik ruko.
“Kita tetap dukung rencana ini. Bahkan saya akan galang dana dari pengusaha ruko. Namun kami meminta bupati mengkaji kembali lokasi relokasi,” sarannya.
Sementara Ketua Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (K-SPSI) Asahan Syamsul Bahri Batubara mengingatkan Pemkab menyediakan lokasi parkir dan keberadaan kargo.
“Biasanya kios yang dibangun sudah punya ukuran. Tapi setelah selesai, pemiliknya menambah dan kerap mengambil badan jalan. Maka Pemkab harus hati-hati dan menyiapkan kargo serta parkir kendaraan,” katanya. 

Hari Valentin: Sejarah dan Perspektif Islam

Chozin6Bagi sebagian kalangan anak muda, tanggal 14 Februari adalah hari yang penting. Hari tersebut tak ubahnya seperti hari raya yang khusus diperuntukkan bagi kawula muda, ialah hari Valentin, hari kasih sayang (iedul hubb) yang kini marak dirayakan di mana-mana. Padahal dulunya peringatan tersebut hanya muncul di daratan Eropa dan Amerika, tetapi kini tiba-tiba muncul sebagai tren di seluruh dunia, bahkan di negara-negara Muslim. Lalu apa dan siapakah Valentin itu? Mengapa perayaan yang jatuh setiap tanggal 14 Februari itu begitu melegenda sekarang? Mengapa kawula muda yang tidak merayakannya dibuat merasa seperti ketinggalan zaman?


Hari Valentin awalnya adalah ritual Pagan yang dimulai pada zaman Roma pada abad ke-4 SM, sebagai perayaan untuk menghormati dewa Lupercus. Cerita awal tentang tradisi ini ditemukan di Roma pada masa pra-Kristen, ketika orang-orang Pagan hendak merayakan "Feast of the Wolf" (pesta serigala) yang jatuh pada tanggal 15 Februari, yang juga dikenal sebagai pesta  Lupercalius untuk menghormati Februata Juno (dewi perempuan dan perkawinan) dan Pan (dewa alam). Pada hari tersebut, perempuan-perempuan muda menaruh nama mereka dalam sebuah guci, lalu para laki-laki secara acak akan menariknya untuk menemukan pendamping seksual pada hari itu atau satu tahun yang akan datang. Kadang-kadang pasangan tersebut memang menjadi selama hidupnya. Lalu mereka bertukar hadiah sebagai tanda kasih sayang, dan tak jarang diantara mereka kemudian menikah.

Daya tarik utama dari ritual ini adalah adanya tradisi undian mendapatkan perempuan muda oleh para laki-laki muda untuk sekedar hiburan semalam atau menjadikannya sebagai pasangan hidup. Tradisi lain yang dengan hal di atas adalah tradisi memukuli perempuan muda yang berpakaian seadanya dari kulit kambing dengan menggunakan tali dari kulit kambing yang telah diolesi dengan darah kambing kurban dan anjing. Tradisi memukul wanita muda oleh "orang suci" ini diyakini untuk membuat mereka lebih mampu untuk melahirkan anak.


Tradisi Valentin dalam Kristiani

Seperti yang terjadi pada perayaan-perayaan Pagan lainnya, para pendeta Nasrani waktu itu tak berdaya untuk menghentikan tradisi Lupercalia ini. Para penyebar agama Kristen hanya berhasil mengubah nama hari Lupercalia menjadi hari Santo Valentin. Perubahan ini dilakukan pada tahun 496M oleh Paus Gelasius sebagai penghormatan kepada Santo Valentin dalam legenda Kristen, di mana terdapat sekitar 50 legenda mengenai tradisi ini.

Paus Gelasius melakukan sedikit perubahan, pada tradisi undian untuk mendapatkan wanita diganti dengan undian untuk mendapatkan nama-nama orang kudus. Tujuannya adalah untuk menjadikan orang-orang kudus yang sebagai model perilaku orang-orang yang mendapatkan namanya. Jika sebelumnya hanya laki-laki yang mengundi, sementara perembuan dijadikan undian, maka dalam tradisi Valentin yang baru baik laki-laki maupun perempuan diperbolehkan untuk menarik undian dari kotak.

Sejarah mengenai tanggal 14 Februari sendiri adalah adalah hari di mana Uskup Valentin dieksekusi oleh Kaisar Romawi Claudius II karena menikahkan beberapa tentara secara rahasia pada tahun 270M. Waktu itu memang ada larangan menikah bagi tentara Roma. Claudius II berpendapat bahwa prajurit pria yang lajang akan lebih baik dibandingkan dengan prajurit yang memiliki istri dan keluarga. Oleh karena itu ia melarang pernikahan bagi anak muda yang masuk militer. Valentin menentang Claudius dengan menikahkan pasangan-pasangan muda secara rahasia. Ketika tindakannya ini diketahui, maka Claudius membunuhnya.

Versi lain dari cerita ini mengatakan bahwa Valentin adalah seorang imam suci di Roma yang membantu orang Kristen melarikan diri dari penjara Roma yang sangat keras dan penuh siksaan. Valentin ditangkap, disiksa dan kemudian kepalanya dipenggal. Peristiwa tersebut terjadi pada tanggal 14 Februari 270M.

Perancis pernah melarang praktek perayaan tersebut pada tahun 1776. Sebelumnya, perayaan tersebut juga telah dilarang di Inggris selama abad ke-17, ketika kaum puritan masih sangat kuat. Demikian juga di Italia, Austria, Hungaria, dan Jerman, ritual tersebut sempat menghilang beberapa lama. Namun pada tahun 1660 Charles II menghidupkannya kembali yang kemudian merebak kepada dunia baru di mana kaum Yankees di AS melihat hal tersebut sebagai sebuah peluang untuk mendatangkan uang. Adalah Esther A. Howland yang memperoduksi salah kartu Valentin pertama di Amerika pada tahun 1840-an, dengan menghasilkan keuntungan senilai $ 5.000. Sejak saat itulah industri kartu Valentin mulai booming.

Sejarah mengenai Hari Valentin dalam tradisi Kristen mustinya menjadi pelajaran bagi umat Islam. Dalam tradisi Kristiani, Santo Valentin diangkat menjadi santo (orang suci) karena mencoba bertahan untuk tidak melakukan seks bebas. Penggantian tradisi Lupercalia  dengan peringatan Valentin adalah bagian dari cara agama Kristen untuk menghilangkan budaya seks bebas dalam budaya Pagan. Jarang yang pernah tahu bahwa gereja juga pernah mencoba untuk melarang perayaan tersebut, karena peringatan Valentin disalah lebih artikan sebagai  perayaan kebebasan seks.

Meskipun ada upaya-upaya ke arah kebaikan dari agam Kristen terhadap tradisi tersebut, akan tetapi belakangan ini tradisi perayaan Hari Valentin sudah kembali ke asal mulanya, yaitu tradisi seks bebas. Saat merayakan Hari Valentin, orang kebanyakan orang berpikir tentang asmara, dewa cupid - dengan anak panahnya, serta pesta satu malam yang tanpa mengindahkan nilai-nilai moral.



Perspektif Islam
Islam mengajarkan agar umatnya menghindari apa saja yang berhubungan dengan praktek-praktek tidak bermoral sebagaimana dalam tradisi pagan. Islam juga tidak mengajarkan seseorang untuk melakukan hubungan romantis dengan lawan jenis  sebelum menikah. Dalam Islam, cinta dalam keluarga, teman dan orang-orang terdekat tidak harus dirayakan dengan cara-cara yang tidak Islami.

Sayangnya, saat ini tradisi perayaan Hari Valentin telah menyebar luas, khususnya di kalangan kaum muda perempuan. Mereka merayaan dengan berbagai cara melalui pesta, kostum merah muda, pakaian indah dan sebagainya. Padahal hal tersebut tidak memberikan arti apa-apa dan justru bertentangan dengan ajaran-ajaran agama. Alih-alih menciptakan keluarga yang sakinah yang diliputi dengan rahmat cinta, tradisi tersebut justru mengumbar nafsu dan menjadikan para wanita direndahkan nilainya. Wallahu a’lam

Note: Tulisan ini diolah dari berbagai sumber
M Chozin Amirullah, Ketum PB HMI

Berfikir dan Bertindak Demi Kemajuan

Generasi muda, persiapkanlah diri dengan sebaik-baiknya. Pahamilah kondisi bangsamu dengan segala permasalahannya. Carilah solusi untuk memajukannya, mengeluarkannya dari keterpurukan.
Jadi aktivis jangan hanya rutinitas, ikut-ikutan apalagi pelarian. Jadi aktivis itu bukan sekedar memperluas koneksi untuk meraih jabatan.
Terlalu sesak sudah jagad keaktivisan dengan antrian panjang mereka yang berorientasi kekuasaan, sementara cara berfikir mereka sempit. Tidak mampu memahami penyakit bangsanya.
Meski kritis dan lantang bersuara, namun setelah dapat tempat, sama saja, hanya kerusakan yang ditimbulkan. Tidak mampu lepas dari sistem bobrok yang menggurita.
Bersiaplah dan relakan diri menempuh kepayahan memikul amanah. “Barang siapa sungguh menghendaki kemerdekaan buat umum, segenap waktu ia harus siap sedia dan ikhlas buat menderita. “kehilangan kemerdekaan diri sendiri”*
Kemuliaan dan harga diri itu bukan pada capaian uang dan kekayaan. Sebagaimana pepatah “Seekor singa mati kelaparan di tengah hutan, sedangkan anjing-anjing berpesta daging. Meski tidur di atas sutera, seorang budak tetaplah budak. Sebaliknya, seorang negarawan tetaplah negarawan, meski ia tidur beralaskan tanah.**

Jumat, 30 Desember 2011

Sosok Sondang, Lelaki yang Bakar Diri di Depan Istana

NgomongOpoo's Avatar
Silver Member
 
Join Date: Jun 2011
Location: Gua Hiro
Posts: 3,795
Thanks: 32
Thanked 156 Times in 126 Posts
NgomongOpoo super top memberNgomongOpoo super top memberNgomongOpoo super top memberNgomongOpoo super top memberNgomongOpoo super top memberNgomongOpoo super top memberNgomongOpoo super top memberNgomongOpoo super top memberNgomongOpoo super top memberNgomongOpoo super top memberNgomongOpoo super top member
umumin Sosok Sondang, Lelaki yang Bakar Diri di Depan Istana



Sondang Hutagalung.
Quote:
Siapa sebenarnya Sondang Hutagalung, lelaki yang nekat membakar dirinya tepat di depan Istana Merdeka Jakarta, Rabu, 7 Desember 2011 lalu? Pria yang kini masih tergolek tak berdaya di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, Jakarta, dengan kondisi kritis itu adalah mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Bung Karno (UBK) Jakarta angkatan 2007. Di bangku kuliah, Sondang sering terlibat berbagai aksi unjuk rasa.

Sondang, kata staf Divisi Kontras, Chrisbiantoro, saat ini dipercaya sebagai Ketua Himpunan Aksi Mahasiswa Marhaenisme untuk Rakyat Indonesia (Hammurabi). Organisasi yang dipimpin Sondang kebetulan suka aktif di kegiatan 'Sahabat Munir'. “Kebetulan, kelompok aktivis itu masuk dalam Sahabat Munir,” kata Chrisbiantoro di Jakarta, Jumat, 9 Desember 2011. "Sudah 1,5 tahun dia bergabung dalam komunitas itu."

Menurut Chrisbiantoro, di mata teman-temannya, Sondang dikenal sebagai sosok aktivis yang kerap terlibat dalam berbagai upaya advokasi pelanggaran HAM. "Dia pribadi yang unik, selalu membuat suasana demonstrasi lebih hidup dan cukup kreatif," kata Chris.

Terakhir kali, Kontras berinteraksi dengannya pada 7 September 2011. Saat itu, Sondang dan kawan-kawannya menggelar aksi mengenang almarhum Munir. "Sondang memerankan pembunuh Munir lewat aksi teatrikal," kata Chris. Setelah itu, kata Chris, Sondang pamit untuk 'cuti' karena akan ngebut skripsi. "Sebulan sebelum kejadian, Sondang sempat menitipkan organisasi Hammurabi."

Tinggal di Perumahan Pondok Ungu, Bojong Pengairan, Medan Satria, Bekasi, menurut tantenya, Nyonya Sipahutar, Sondang dikenal sebagai anak yang baik dan penurut. Bungsu dari empat bersaudara anak pasangan Dame dan Victor Hutagalung ini tak jarang membantu pekerjaan rumah tangga. "Nyuci bajunya sendiri pun dia mau," kata Nyonya Sipahutar, tantenya. Victor, sang ayah, bekerja sebagai sopir taksi dan ibunya tidak bekerja.

Menurut Chris, sebelum nekat membakar dirinya sendiri, Sondang diketahui menitipkan barang bawaannya ke seorang sahabatnya. Diserahkannya handphone, dompet, dan seluruh identitasnya, membuat polisi kesulitan mengungkap identitasnya. Sayangnya, Chris tidak tahu alasan Sondang melakukan aksi itu. Menurutnya, tidak ada masalah dengan Sondang dalam beberapa hari terakhir. “Kata pacarnya pun enggak ada masalah,” imbuhnya.

Kontras, kata Chris, langsung meluncur ke rumah sakit begitu kejadian 'bakar diri' itu menguar di media. Setelah melihat gigi, kaki, dan sepatu yang masih menempel, Kontras yakin jika pria yang membakar dirinya itu adalah Sondang. "Keluarganya juga menguatkan dari sepatu yang dibeli abangnya," jelas Chris.

Sepatu pantofel hitam yang dipakai Sondang ternyata tidak terbakar. Itulah yang membawa keluarga Sondang Hutagalung datang ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo untuk menjalani tes DNA. "Kata mamanya, sepatu itu akan dipakai untuk persiapan wisuda," kata tantenya.
Sumber

Jumat, 02 Desember 2011

Puisi Rindu – Cinta Di Matamu

Puisi Rindu – Cinta Di Matamu

Cinta di Matamu
entahlah..,
berapa kali harus kuyakinkan dirimu
bahwa rindu yang mengalir dalam darahku adalah rindumu
mungkinkah..,
kau dengar
cerita yang tergelar lewat bisunya malam
itu cerita cinta
tentang kau dan aku
kau tahu
purnama ini begitu indah
walau tak seindah senyummu
yang terakhir kali
masih kuingat
kasih..,
aku lihat senyummu
di antara bintang dan bulan purnama
aku dengar suaramu
lewat hembusan angin dan gesekan daun-daun
tapi rinduku belum juga terobati
kasih..,
apakah hari ini kau simpan rindu
seperti rindu yang menggunung di hatiku..?
ah..,
bila saja mungkin
ingin kulihat cinta di matamu
sekali lagi..!

Kamis, 24 November 2011

Kisruh Terus Berlanjut, Yayasan UNA Diminta Turun Tangan

Kisruh Terus Berlanjut, Yayasan UNA Diminta Turun Tangan Cetak E-mail
Kamis, 24 November 2011
KISARAN- Kisruh di Universitas Asahan (UNA) semakin berlanjut serta belum menunjukkan tanda-tanda berakhir. Kebijakan Rektor UNA yang baru Dr Zuriah Sitorus diduga menjadi pemicu perselisihan yang berlarut-larut di dalam kampus yang berada di Kecamatan Kisaran Timur tersebut. Kamupus tempat menimba ilmu warga Asahan, Tanjung Balai, Labuhan Batu serta berbagai daerah tempat di Indonesia itu pun semakin tak harmonis.
Kepada METRO, Rabu (23/11) beberapa mahasiswa yang berasal dari 5 fakultas yakni FKIP, Hukum, Ekonomi, Pertanian dan Teknik mendesak pihak yayasan UNA untuk segera turun tangan mengatasi serta menyelesaikan permasalahan di dalam tubuh UNA.
Erwin Las Kiki , mahasiswa Fakultas Pertanian UNA semester V mengatakan sejak UNA dipimpin Dr Zuriah Sitorus MSc, persoalan mencuat. Sejak pemberhentian Dekan FKIP UNA Drs Dailami MPd yang masih bermasalah, kembali muncul masalah baru yakni penolakan dari sejumlah mahasiswa terhadap Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) UNA yang dilantik baru-baru ini. Bahkan baru diketahui, Fakultas Pertanian telah habis masa berlaku izin program studi (Prodi) tahun 2010 lalu.
“Sudah setahun tetapi belum ada tanda-tanda izin baru akan terbit, terkesan pimpinan UNA tak peduli,” kata Erwin.
Erwin menjelaskan, informasi yang diperolehnya untuk mengurus izin harus melengkapi administrasi termasuk sarana dan prasarana pendukung perkuliahan.
Sementara Rektor UNA Dr Zuriah MSC belum dapat dikonfirmasi terkait kisruh di UNA setelah masa kepemimpinannya. Seorang pegawai Biro Rektor mengatakan, Dr Zuriah sedang berada di Bali. Sementara Pembatu Rektor I Ir Ramlan Tambunan, PR II Nisfu Fitri dan PR III M Saleh Malawat juga tidak sedang di tempat.
Sementara itu Drs Dailami MPd membenarkan jika Fakultas Pertanian telah berakhir masa berlaku akreditasinya. Artinya, Fakultas Pertanian saat ini tidak memiliki akreditasi.
“Ini bukti bahwa akreditasinya berakhir,” ujar Dailami sembari menyerahkan salinan daftar perguruan tinggi dari Kopertis Wilayah I yang memuat perguruan tinggi yang masa berlaku akreditasi. Dari data tersebut, Fakultas Pertanian UNA dinyatakan telah berakhir masa berlaku akreditasi tahun 2010 lalu.
Terpisah Wiga Hariadi, mahasiswa FKIP ini menegaskan, jika kebijakan rektor tidak diubahnya, maka kekacauan di UNA ini akan terus berlanjut. Mahasiswa sangat berharap agar kampusnya  dapat menimba ilmu dengan tenang, tapi saat ini telah terjadi disharmonisasi di antara dosen, maupun dosen dengan mahasiswa.
“Kami dari sejumlah mahasiswa berharap kepada yayasan untuk segera menyelesaikan permasalah ini,” harap Wiga.
Wiga menambahkan, Ketua Yayasan UNA Drs H Taufan Gama Simatupang yang juga Bupati Asahan beberapa waktu lalu pernah menghimbau rektor baru untuk mengkaji kembali kebijakan yang telah diambil.
Sementara itu Ketua Lembaga Peduli Progresif Pendidikan Asahan (LP3A) Anda Suhendra Rambe berharap, UNA sebagai universitas yang dibanggakan dan dicintai Asahan jangan diobok-obok seperti saat ini. Rektor harus bijak dalam setiap langkah yang dilakukannya.
Ketua Yayasan Drs H Taufan Gama Simatupang MAP melalui Wakil Ketua Yayasan H Surya BSc mengatakan bahwa persoalan UNA sudah sampai ke pihaknya (yayasan, red), bahkan Bupati telah memanggil rektor beberapa hari lalu. Begitupun yayasan akan terus memantau dan akan mencari solusi.
“Kita tak ingin terjadi permasalahan di UNA, maka saya akan bicarakan lagi nanti kepada ketua yayasan untuk menyelesaikan masalah, terlebih ada desakan dari elemen masyarakat,” kata Surya.
Sebelumnya Rektor UNA  Zuriah Sitorus kepada METRO melalui telepon seluler mengatakan bahwa kebijakannya sudah dipertimbangkan dan juga sesuai prosedur. Hal itu dilakukan karena UNA akan menuju perguruan tinggi negeri. Ketika disinggung bahwa kebijakan yang diambilnya justru memunculkan kekisruhan, Ibu rektor ini berdalih bahwa tidak ada masalah dan berjalan sesuai harapan. (van)
 

Like Button

Comments

Video Gallery Saya

Kata-Kata Motivasi

http://www.yahoomessenger.com/t.fachruza
http://www.facebook.com/Ade Ground
http://www.twitter.com/TFachruza
http://www.cbox.ws/adeandika