Tiga Sebab Utama Mengapa Amerika Sangat Dibenci di Dunia Islam
Sebuah buku bertajuk "Feeling Betrayed; The Roots of Muslim Anger at America (Merasa Dikhianati: Beberapa Sebab Kemarahan Orang Muslim Terhadap Amerika)" baru-baru ini diluncurkan oleh penerbit Brookings Institution, Amerika. Buku anggitan Steven Kull, seorang professor bidang kajian politik di Universitas Merryland, Amerika, itu, menuai perhatian yang sangat luas baik di khalayak Barat atau pun Timur Tengah.
Buku yang ditulis oleh Kull tersebut terbilang sangat penting menimbang muatan buku tersebut yang mengkaji tema besar yang sangat sensitif dan mendunia, yaitu relasi hubungan antara Amerika dan Dunia Islam, sekaligus membahas inti permasalahan yang selama ini menjadi perhatian masyarakat dunia.
Kull sendiri mendasarkan analisa-analisanya atas penelitian yang telah ia lakukan selama kurang lebih empat tahun (sepanjang tahun 2006 hingga 2010) di beberapa negara Muslim.
Dalam buku tersebut, Kull meringkas tiga sebab utama yang menjadikan popularitas Amerika sangat lemah di dunia Islam, bahkan lebih kepada umat Muslim membenci Amerika, di dunia Islam, meski pun banyak dari umat Muslim yang juga memuji sistem demokrasi yang diterapkan oleh Amerika.
Sebab pertama, kata Kull, adalah keberadaan pangkalan militer Amerika di beberapa negara Muslim, khususnya di Timur Tengah. Keberadaan tersebut dipandang sebagai bentuk baru penjajahan dan dominasi Amerika atas dunia Muslim, sekaligus penegasan Amerika atas kegiatan monopoli sumber daya alam (khususnya minyak) yang dimiliki negara-negara Muslim tersebut.
Israel menjadi sebab kedua atas masalah mengapa Amerika begitu tidak disukai oleh dunia Islam. Bagaimana pun, konflik Israel-Arab telah menjadi semacam batu sandungan bagi stabilitas dan perdamaian di Timur Tengah, bahkan di dunia. Dalam hal ini, Amerika cenderung berada di belakang Israel.
Sementara itu, sebab ketiga adalah dukungan Amerika yang diberikan kepada rezim-rezim diktator di beberapa negara Muslim. Dalam hal ini, Amerika tampak seperti kehilangan jati dirinya. Sebab di satu sisi, Amerika adalah negara yang menerapkan demokrasi dan getol mengkampanyekan demokrasi, sementara, di sisi yang lain, Amerika sendiri bermitra dan mendukung beberapa rezim diktator di beberapa negara Muslim. (ht/sq)
Buku yang ditulis oleh Kull tersebut terbilang sangat penting menimbang muatan buku tersebut yang mengkaji tema besar yang sangat sensitif dan mendunia, yaitu relasi hubungan antara Amerika dan Dunia Islam, sekaligus membahas inti permasalahan yang selama ini menjadi perhatian masyarakat dunia.
Kull sendiri mendasarkan analisa-analisanya atas penelitian yang telah ia lakukan selama kurang lebih empat tahun (sepanjang tahun 2006 hingga 2010) di beberapa negara Muslim.
Dalam buku tersebut, Kull meringkas tiga sebab utama yang menjadikan popularitas Amerika sangat lemah di dunia Islam, bahkan lebih kepada umat Muslim membenci Amerika, di dunia Islam, meski pun banyak dari umat Muslim yang juga memuji sistem demokrasi yang diterapkan oleh Amerika.
Sebab pertama, kata Kull, adalah keberadaan pangkalan militer Amerika di beberapa negara Muslim, khususnya di Timur Tengah. Keberadaan tersebut dipandang sebagai bentuk baru penjajahan dan dominasi Amerika atas dunia Muslim, sekaligus penegasan Amerika atas kegiatan monopoli sumber daya alam (khususnya minyak) yang dimiliki negara-negara Muslim tersebut.
Israel menjadi sebab kedua atas masalah mengapa Amerika begitu tidak disukai oleh dunia Islam. Bagaimana pun, konflik Israel-Arab telah menjadi semacam batu sandungan bagi stabilitas dan perdamaian di Timur Tengah, bahkan di dunia. Dalam hal ini, Amerika cenderung berada di belakang Israel.
Sementara itu, sebab ketiga adalah dukungan Amerika yang diberikan kepada rezim-rezim diktator di beberapa negara Muslim. Dalam hal ini, Amerika tampak seperti kehilangan jati dirinya. Sebab di satu sisi, Amerika adalah negara yang menerapkan demokrasi dan getol mengkampanyekan demokrasi, sementara, di sisi yang lain, Amerika sendiri bermitra dan mendukung beberapa rezim diktator di beberapa negara Muslim. (ht/sq)
Dunia Lainnya
- Truk Tanker Minyak NATO Kembali Dibakar di Pakistan
Kamis, 09/06/2011 17:05 WIB - Cari Dukungan, Gaddafi Undang Yahudi Asal Libya di Luar Negeri untuk Berdialog
Kamis, 09/06/2011 16:57 WIB - AS Gunakan Senjata Kimia dalam Serangan ke Pakistan
Kamis, 09/06/2011 16:48 WIB - Presiden Saleh Keluar dari Perawatan Intensif di Saudi
Kamis, 09/06/2011 16:38 WIB - Laporan: Sudah 1.600 Pengungsi Asal Suriah Berada di Turki
Kamis, 09/06/2011 15:41 WIB - Kepala CIA: Al-Shabaab Somalia Akan Lakukan Serangan di Luar Negeri
Kamis, 09/06/2011 15:32 WIB - Muslim Inggris: Strategi Baru Anti-Teror Pemerintah Ancam Umat Islam
Kamis, 09/06/2011 15:27 WIB
Tidak ada komentar:
Posting Komentar